Pages

 

Jumat, 21 Desember 2012

Perut Langsing dengan "Hula Hoop"

0 komentar
Perut Langsing dengan "Hula Hoop"
Perut Langsing dengan "Hula Hoop"

Gara-gara Michelle Obama bermain hula hoop, permainan ini jadi ngetren lagi. Sang ibu negara ini sudah beberapa kali terlihat asyik memainkan alat tersebut, salah satunya dalam acara Healthy Kids Fair di Gedung Putih, dua minggu lalu.

Ketika muncul sekitar 50 tahun lalu, hula hoop diperkenalkan sebagai mainan anak-anak. Karena itu ketika kita kecil, hula hoop populer di kalangan "anak kampung". Hal ini membuktikan, permainan ini memang sudah begitu memasyarakat.

Seiring makin tingginya kesadaran orang tentang kebugaran, alat ini malah dikenal sebagai properti latihan. Latihan memutar-mutar lingkaran tersebut di sekitar pinggang dianggap sebagai salah satu cara yang menyenangkan untuk merampingkan perut. Di beberapa gym, group exercise class tak hanya menawarkan kelas aerobik atau yoga, tetapi juga hula hoop.

Vicky Lakin, misalnya. Instruktur fitnes ini sudah membuka kelas hula hoop di tiga kota di West Yorkshire, Inggris. Sambutannya ternyata luar biasa. "Saya sudah fully booked. Saya punya jadwal 12 kelas minggu ini," katanya.

Hula hoop digambarkannya sebagai bentuk latihan low impact yang membuat seluruh tubuh bekerja. Tak heran, latihan ini juga digunakan oleh Marisa Tomei untuk membantu membentuk badannya saat harus membintangi film The Wrestler (2008). Hingga sekarang, aktris peraih Oscar ini masih memainkannya beberapa kali seminggu.
"Anda tidak bisa berhenti tersenyum dan tertawa saat ber-hula hoop," katanya.

Hula hoop generasi saat ini dikabarkan juga menggunakan lingkaran yang lebih besar dan lebih berat. Hal itu menyebabkan lingkaran itu tak mudah jatuh. Michelle Obama, misalnya, berhasil memutar sebanyak 142 kali sebelum alat itu akhirnya jatuh.

Apabila Anda tak punya peralatan hula hoop, Anda juga bisa menggunakan gim Wii Fit Hula Hoop dari Nintendo. Permainan ini diklaim bisa membakar 100 kalori dalam 10 menit. Jika Anda memainkannya selama 1 jam, Anda mungkin bisa membakar 400-600 kalori. Mainkan bersama teman-teman sambil mendengarkan musik, pasti Anda tak akan merasa bosan.

Meskipun begitu, beberapa pakar kesehatan ragu bahwa aktivitas ini akan menjadi bagian dari sesi latihan rutin.
"Itu bisa saja menjadi personal tool untuk digunakan sesekali di fitnes, seperti medicine ball," ujar Neal Pire, fisiolog latihan dan anggota American College of Sports Medicine. "Tetapi, sebagai kelas latihan berkelompok, menurut saya akan sulit, karena tidak banyak yang bisa dilakukan dengan alat itu."
Nah, bagaimana menurut Anda? Apakah Anda pernah mendapatkan manfaat dari permainan hula hoop?
Read more...

6 Kesalahan Saat Merampingkan Perut

0 komentar
6 Kesalahan Saat Merampingkan Perut

Kesalahan Saat Merampingkan Perut
Tak bisa dipungkiri, bagian dari tubuh kita yang paling sulit diperbaiki adalah perut. Jikapun dalam posisi berdiri perut Anda terlihat ramping, begitu duduk, maka tampaklah perut yang menggelambir. Ketika Anda sudah berhasil menurunkan berat badan, bagian perut sering kali masih terlihat sedikit membuncit.
Namun, bila latihan perut yang Anda lakukan belum juga menampakkan hasil, ada kemungkinan Anda melakukan beberapa kesalahan saat melakukannya. Berikut beberapa di antaranya:

1: Agar perut kencang, latihan pengencangan perut harus dilakukan setiap hari.
Perut pun butuh istirahat dan memulihkan diri. Hanya saat beristirahat, otot-otot terbangun. "Latihan perut secara konsisten tiga hingga lima hari seminggu bisa menghasilkan perut yang kuat dan kencang," kata Kathy Kaehler, trainer dan penulis buku Kathy Kaehler's Celebrity Workouts.

2: Latihan perut yang baik harus dilakukan 1/2 jam.
"Jika harus memakan waktu begitu lama agar manfaatnya terasa, Anda pasti salah," kata Kaehler. Menurutnya, ia melatih Jennifer Aniston sekitar tiga hari seminggu, dan latihan perut itu sendiri dilakukan tidak lebih dari 5 menit setiap latihan. Fokuslah pada kualitasnya, bukan kuantitasnya.

3. Latihan "crunch" yang sangat lambat membuat perut Anda lebih kuat.
Latihan crunch dilakukan dengan berbaring dengan lutut tertekuk, mengangkat kepala, leher, dan pundak. Otot perut dirapatkan, kemudian kepala, leher, dan pundak diturunkan kembali perlahan-lahan.
Namun, mempertahankan posisi kepala yang terangkat selama 1 menit tidak menjamin otot perut Anda lebih kuat.

 Bahkan, latihan perut yang dilakukan sangat lambat mungkin kurang efektif. Idealnya, latihan tersebut bisa membantu Anda melakukan gerakan lebih baik, dari kickboxing hingga mengangkat koper. Tak satu pun dari gerakan ini dilakukan dengan lambat, kan?

4: Waktu terbaik untuk melatih perut adalah pada akhir sesi latihan.
"Tidak ada perbedaan fisiologis ketika Anda melatih perut (pada akhir latihan), kecuali bila Anda melakukannya secara konsisten," kata peneliti perut dan ahli terapi fisik Gilbert Willett, MS, yang juga profesor tamu di University of Nebraska Medical Center.

Jadi, tidak ada waktu terbaik untuk latihan otot perut. Anda bisa melakukannya kapan saja. Namun, kalau Anda melatih otot perut pada awal sesi latihan olahraga, pastikan Anda melakukan pemanasan lebih dulu. Bila aliran darah sudah lancar, maka berbagai tipe cedera selama latihan bisa dicegah.

5: Anda tidak bisa membentuk perut "six-pack" dengan pilates.
"Pilates melatih otot pusat. Jadi, jika Anda melakukannya secara teratur dan mengombinasikannya dengan diet dan latihan kardio, pilates juga bisa membentuk perut Anda jadi six-pack," ungkap Kimberly Lyons, personal trainer di Los Angeles.

Meskipun demikian, jangan menganggap bahwa latihan Pilates menjamin perut jadi six-pack. "Bagaimana tampilan perut Anda, hal itu tergantung pada gen Anda, juga seberapa rampingnya Anda, berapa panjang torso Anda, dan tinggi badan Anda," katanya.

6: Tubuh Anda tidak akan kencang tanpa latihan beban
Anda tidak membutuhkan beban untuk membentuk perut yang seksi, meskipun beberapa atlet memang menggunakannya untuk membangun kekuatan ekstra. Mengapa begitu? "Banyak peralatan beban untuk perut tidak didesain untuk kaum perempuan," ungkap Lyons. "Jika tubuh Anda tidak bisa menyesuaikan diri dengan alat dalam kondisi semestinya, maka Anda malah bisa menekan tubuh Anda di bagian yang salah."
Saran Lyons, tetaplah berlatih dengan memanfaatkan tubuh Anda, seperti latihan push-up, crunch, atau plank: murah, efektif, dan bisa dilakukan di mana saja.
Read more...

Jogging Lebih Cepat Kikis Lemak Perut

0 komentar
Jogging
 Jogging Lebih Cepat Kikis Lemak Perut

Timbunan lemak di perut bisa menjadi tanda gangguan metabolik yang mengarah pada penyakit diabetes dan jantung. Melakukan olahraga aerobik jauh lebih efektif untuk menyingkirkan lemak perut ketimbang olahraga angkat beban.

Dalam sebuah penelitian yang berlangsung selama 8 bulan, para peneliti membandingkan efektivitas olahraga aerobik seperti jogging dengan olahraga ketahanan seperti angkat beban, atau pun kombinasi keduanya untuk mengatasi lemak perut.

Penelitian dilakukan pada 196 orang kegemukan yang memiliki gaya hidup kurang aktif. Mereka berusia 18-70 tahun.
Partisipan dalam kelompok aerobik melakukan joging 12 mil setiap minggu dengan denyut jantung (heart rate) maksimum 80 persen. Sementara kelompok olahraga ketahanan melakukan tiga set latihan dengan pengulangan hitungan 8-12 tiga kali dalam seminggu.

Olahraga aerobik secara signifikan mengurangi lemak perut (visceral) dan lemak liver yang berbahaya bagi kesehatan. Jumlah kalori yang dibakar 67 persen lebih banyak.
Pada kelompok olahraga angkat berat manfaat itu tidak terlihat. Sementara itu kelompok olahraga kombinasi mendapat manfaat sama seperti kelompok aerobik saja.

"Olahraga ketahanan sangat baik untuk meningkatkan kekuatan dan massa otot. Tetapi jika Anda kegemukan dan ingin menyingkirkan lemak perut, olahraga aerobik adalah pilihan terbaik karena membakar lebih banyak kalori," kata Cris Slentz, peneliti dari Duke University yang melakukan riset ini.
Read more...

Jogging Lebih Baik ketimbang Jalan Cepat

0 komentar
 Jogging Lebih Baik ketimbang Jalan Cepat

Jogging
 Sebuah riset terbaru mengklaim bahwa jogging atau lari santai lebih baik ketimbang jalan cepat. Peneliti menyimpulkan bahwa dengan melakukan jogging kerja otot menjadi lebih baik dan tidak cepat lelah ketimbang melakukan jalan cepat.

Hasil analisa para ahli menunjukkan, berlari sejauh kurang lebih dua meter per detik dapat membantu otot betis Anda bekerja lebih efisien. Gerakan yang efisien tersebut membantu otot melepaskan lebih banyak momentum, sehingga energi yang dihasilkan meningkat.

Dalam temuannya, para peneliti dari Amerika Serikat menggunakan alat yang disebut ultrasound.  Alat ini bekerja dengan cara memindai otot para peserta yang berlari di atas treadmill untuk melihat perbedaan yang terjadi ketika berjalan dan berlari.

Peneliti mencatat, ketika sedang berlari santai (jogging), sebagian dari otot betis akan bekerja seperti halnya kopling Mobil- yang memungkinkan Anda untuk beralih dari satu gigi ke gigi lain. Riset dipublikasikan dalam jurnal Proceedings of the National Academy of Sciences.

Sementara itu, kelompok peneliti dari North Carolina State University mencatat bahwa berjalan cepat hanya akan membuat otot bekerja lebih keras dan memberikan sedikit energi, yang akhirnya menurunkan stamina seseorang. Tetapi dengan jogging pada kecepatan dua meter per detik akan mendorong perubahan bentuk otot secara perlahan dan bertahap, sehingga memberikan lebih banyak kekuatan meskipun tidak bekerja terlalu keras.

"Saat berjalan cepat, otot tidak bekerja secara efisien, sehingga membuat tubuh cenderung ingin berlari untuk meningkatkan efisiensi, kenyamanan dan menghemat energi energi," kata Dr Sawicki Gregorius, yang juga berpendapat bahwa temuan ini menjadi alasan kuat mengapa olahraga jalan cepat tidak terlalu digemari.

Read more...

Lari Mundur Lebih Bermanfaat

0 komentar
Lari Mundur Lebih Bermanfaat
Add caption
   Lari Mundur Lebih Bermanfaat

        Lari mundur sering dianggap salah arah karena tidak sesuai dengan lari pada umumnya. Lari mundur pun belum menjadi olahraga resmi yang dilombakan pada acara-acara olahraga. Meskipun demikian, ternyata lari mundur memiliki banyak manfaat bagi kesehatan.
Sebuah studi berskala kecil menunjukkan lari mundur dapat mencegah orang terkena ataupun membantu orang untuk sembuh dari cedera, memperbaiki keseimbangan, bahkan bisa membakar kalori dua kali lebih banyak.

Berlari dengan cara mundur mungkin pernah dilakukan oleh setiap orang, namun biasanya ini tidak lakukan dengan serius. Memang berlari mundur memberikan dampak berbeda pada tubuh.
Para peneliti yang mengamati pelari berlari menyimpulkan bahwa berlari maju membuat kaki bagian belakang kaki menolak tanah untuk membuat hentakkan maju, sebaliknya ketika berlari mundur bagian kaki yang menolak adalah bagian depan. Hal ini berarti pelari mundur berlari lebih lembut.

Selain itu, cara berlari ini lebih disarankan untuk yang mengalami masalah lutut, karena ternyata lari mundur dapat memberikan dampak lebih baik pada lutut.
Para peneliti juga mengatakan, dengan kecepatan yang sama, lari mundur dapat membakar kalori lebih banyak daripada berlari maju. Hal tersebut karena saat berlari mundur kita mengeluarkan energi 30 persen lebih banyak.

Studi menunjukkan pelari wanita yang lari mundur selama 15-45 menit, tiga kali seminggu selama enam minggu mengalami penurunan berat badan sebanyak 2,5% dari berat tubuhnya. Dengan catatan mereka tidak melakukan olahraga lain selama pendataan.
Lari mundur juga dapat membantu keseimbangan lebih baik. Penderita Parkinson yang diberikan latihan jalan mundur dilaporkan kembali mendapatkan keseimbangan tubuh mereka.

Meskipun demikian, lari mundur dapat menyebabkan kelelahan otot, sehingga para peneliti menyarankan untuk menjadikan lari mundur sebagai variasi olahraga, dan tidak dilakukan sebagai latihan utama.
Read more...